Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan (Imam Syafi'i)

Senin, 20 Mei 2019

EYD : Huruf Kapital

Assalamualaikum.

Banyak penulis kondang yang menyarankan para penulis pemula untuk berlatih menulis dengan cara menulis apa saja yang muncul di otak tanpa memikirkan berbagai aturan menulis. Untuk awal karir penulisan sih tidak masalah tapi jangan keenakan 😁. Menulis dengan baik pasti membuat pembaca menjadi lebih senang menikmati tulisan kita.

Kali ini saya akan berbagi aturan penulisan huruf kapital yang seringkali diabaikan. Alasannya terkadang sederhana yaitu malas mengubah posisi nyaman jari-jari tangan yang keasyikan berlaga di area keypad qwerty ke tombol shift atau capslock walau hanya butuh waktu sedetik. Jangan dong.


Ada Pengalaman pribadi juga yang terkadang masih bingung dengan beberapa situasi berkaitan dengan aturan penggunaan huruf kapital.

Berikut saya sajikan beberapa contoh yang memerlukan huruf kapital dalam penulisannya.

Aturan
Contoh Penggunaan
Huruf pertama pada awal kalimat
Kalian tidak boleh malas.
Huruf awal kutipan langsung
"Kamu pasti menipu mereka." ujarnya.
Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci
Yang Maha Kuasa, Al-Qur'an
Penulisan nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, jabatan, pangkat yang diikuti nama orang atau sebagai kata ganti
Sultan Baddarudin, Presiden Jokowi, Gubernur Jawa Timur
Penulisan nama orang, nama suku, bangsa, bahasa, hari, bulan, tahun, nama geografi
Arya Satya, bangsa Indonesia, hari Selasa, Danau Singkarak, Pulau Jawa
Penulisan judul karangan kecuali untuk kata hubung (di, ke, dari dll)
Mari Membaca di Perpustakaan
Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan dalam kalimat sapaan.
"Kapan Bapak mau pergi ke sini?" tanya Joko pada bapaknya.

Dan di bawah ini adalah beberapa contoh kata pada kalimat yang sebenarnya tidak perlu memakai huruf kapital tapi sering dikapitalisasi (ada tidak kata ini? 😯)

Aturan
Contoh Penggunaan
Penulisan huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam konteks penyapaan "Kita harus patuh pada bapak." begitu nasihat ibu.
Penulisan huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang tidak disertai nama. Kemarin dia bertemu sultan.
Penulisan huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi atau nama tempat. Dialah presiden baru kita
Penulisan huruf pertama nama geografi yang tidak mengandung unsur nama diri atau sebagai nama jenis. Aku bertamasya ke pantai, pisang ambon, gula jawa.
Penulisan kata hubung di, ke, dari, yang, untuk, dan pada judul yang tidak terletak di awal kalimat. Bawang Putih dan Bawang Merah

Cukup sekian artikel tentang ejaan yang disempurnakan berkaitan dengan huruf kapital. Apabila ada kekeliruan atau kekurangan mohon koreksinya. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka :
Lingga.P, Hanu. 2011. Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa Indonesia.Yogyakarta : Pelangi Ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman